AISINDO Gelar Seminar Ilmiah Bahas Keamanan Informasi Tenaga Kesehatan
AISINDO Gelar Seminar Ilmiah Bahas Keamanan Informasi Tenaga Kesehatan

Jakarta, 3 Oktober 2025 – Association for Information Systems Indonesia Chapter (AISINDO) kembali menyelenggarakan seminar ilmiah dengan topik yang sangat relevan bagi dunia kesehatan dan teknologi informasi. Seminar kali ini mengangkat tema “Information Security Behavior of Healthcare Professionals when There is Poor Health Information Security Policy”, menghadirkan pembicara internasional Prof. Juliana Sutanto dari Monash University, Australia, yang juga akan menjabat sebagai Conference Co-Chair PACIS 2026.
Dalam pemaparannya, Prof. Juliana menyoroti pentingnya perilaku tenaga kesehatan dalam menjaga kerahasiaan data pasien ketika kebijakan keamanan informasi masih lemah atau belum sepenuhnya terimplementasi. Isu ini menjadi semakin penting di era digital karena kebocoran data kesehatan dapat menimbulkan risiko serius bagi privasi dan keselamatan pasien.
Seminar ini membahas tiga hal pokok. Pertama, tantangan yang dihadapi institusi kesehatan akibat lemahnya kebijakan keamanan informasi. Kedua, perilaku adaptif para tenaga kesehatan dalam mengatasi celah kebijakan tersebut serta implikasinya terhadap sistem informasi kesehatan. Ketiga, strategi praktis dan rekomendasi untuk meningkatkan kesadaran serta penerapan praktik keamanan informasi meskipun kebijakan internal belum optimal.
Acara ini berlangsung pada Jumat, 3 Oktober 2025, pukul 13.30 – 15.00 WIB secara daring. Seminar diikuti oleh berbagai peserta dari kalangan akademisi, peneliti, praktisi. Kehadiran mereka mencerminkan tingginya kepedulian masyarakat akademik terhadap pentingnya perlindungan data kesehatan.
AISINDO menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen organisasi dalam mendukung pengembangan pengetahuan dan praktik terbaik di bidang sistem informasi. Melalui seminar ilmiah seperti ini, AISINDO berharap dapat memperkuat kesadaran kolektif mengenai urgensi keamanan informasi di sektor kesehatan, sekaligus mendorong terbentuknya kebijakan yang lebih kuat dan komprehensif di masa depan.
